Perpusdes TONDO MAOS
#PENGETAHUANITUKEKUATAN
Kamis, 23 Agustus 2018
Senin, 20 Agustus 2018
Kamis, 15 Februari 2018
Kamis, 16 November 2017
Senin, 18 September 2017
MEMBANGUN KEPERCAYAAN DIRI DAN KONSENTRASI BAGI ADIK DIDIK
Perpusdes Tondo Maos
berada di Desa Tondowulan Kecamatan Plandaan Kabupaten Jombang. Sebuah desa
yang baru memiliki sarana pendidikan dasar. Belum ada sekolah tingkat menengah
atas. Dan lingkungan pendidikan yang belum memiliki fasilitas teknologi informasi
dan komunikasi yang dapat diakses oleh peserta didik. Hal ini memberikan
semangat bagi pengelola Perpusdes Tondo Maos untuk mengadakan kegiatan
Pelatihan Komputer Dasar bagi peserta didik yang saat ini duduk di kelas lima
hingga kelas tujuh.
Dasar lain yang sangat
memberikan semangat adalah tingkat perkembangan kecerdasan anak perlu dibangun
sejak dini. Kekuatan mental perlu dipupuk dan dikembangkan. Sejak dini sudah
seharusnya untuk diajarkan bagaimana berkonsentrasi pada satu kegiatan agar
proses tranformasi ilmu lebih besar terserap. Sehingga bukan saja kami
menitikberatkan pada tranformasi keilmuan tentang komputer tetapi kami juga
merambah pada pendidikan mental.
Maka pada pertengahan
Juni, Perpusdes Tondo Maos menyebarkan pengumuman kepada masyarakat secara umum
dan melakukan advokasi ke dunia pendidikan terutama ke Kepala SDN Tondowulan 1
dan SDN Tondowulan 2. Sedangkan media sosial yang kami gunakan untuk penyebaran
informasi yaitu facebook melalui akun Perpusdes Tondo Maos. Hasil promosi ini
berhasil menyerap 47 peserta didik yang terdiri atas : 23 peserta didik dari
SDN Tondowulan 1, 17 peserta dari SDN Tondowulan 2, 3 dari SMPN Plandaan 2, 2
dari MI Nizhomiyah, 1 dari MTs Riyadlatul Fallah, dan 1 dari MTs Al-Ikhlas.
Mengawali persiapan
kegiatan, pada tanggal 30 Juni 2017, peserta didik kami kumpulkan bersama untuk
pembagian kelompok belajar, penggalian kemampuan dasar tentang komputer, dan
kekuatan minat untuk belajar tentang komputer. Dalam pertemuan ini kami ketahui
bahwa mereka, calon peserta didik komputer dasar tidak memiliki pengetahuan
sama sekali tentang komputer dan juga tidak ada yang memiliki komputer atau
laptop pribadi. Untuk memberikan motivasi kepada calon peserta didik, kami juga
mengundang Mas Akro dan Mas Akmal (fasilitator Perpuseru Kabupaten Jombang).
Dengan memperhatikan
tingkat pencapaian yang maksimal dan juga melakukan penelitian mengenai metode
penyampaian, maka peserta didik yang berjumlah 47 adik-adik tersebut kami bagi
dalam empat kelompok dengan pertemuan selama
dua jam setiap pertemuan per hari per kelompok. Dan pertemuan hanya
sekali dalam satu minggu setiap kelompoknya.
Guna mencapai tujuan
pembelajaran, pengelola Perpusdes Tondo Maos menggunakan metode Ceramah dan
tanya jawab dengan dibantu media slide proyektor (aset milik pemdes yang
berikutnya pengelolaannya diserahkan ke perpusdes). Materi yang diajarkan
tentang komputer yaitu bagian-bagian komputer. Tentang Perangkat keras,
perangkat lunak dan pemakai. Keseluruhan dijadwalkan dalam empat pertemuan
materi dan satu pertemuan tes akhir untuk tingkat pencapaian dan koreksi
terhadap sistem pembelajaran.
Apa yang kami lakukan
selama pelatihan? Fleksibelitas merupakan proses pembelajaran yang kami
terapkan. Pengelola perpusdes menanamkan fokus belajar dengan tidak memperkenankan
peserta didik untuk menulis sama sekali tentang materi. Kami juga
mengkondisikan suasana pembelajaran adalah suasana pertemanan dengan bermain
contoh dan kasus. Hal ini pula untuk memperhatikan tingkat konsentrasi peserta
didik. Tutor juga mengarahkan ke peserta untuk berani bertanya, berani
menjawab, berani tampil menjelaskan. Hal ini untuk memupuk rasa percaya diri
peserta didik. Dengan asumsi bahwa dengan seringnya diajak beraktivitas aktif
maka mereka akan lebih memperhatikan penyampaian materi dan tentunya akan
merasa malu jika saat disuruh berbicara tapi tidak mengerti. Bagi peserta didik
yang lambat mengerti, tutor akan membimbing pada pemahaman dengan cara yang
lebih sederhana.
Apa yang kami peroleh
sebagai feedback kegiatan? Hasil dari perhitungan prosentase setelah post test
diketahui bahwa 50 % dari 18 peserta test memperoleh hasil 60 ke atas. 22
prosen memperoleh nilai 55, dan 28 prosen peserta memperoleh nilai 50 ke bawah.
Apakah ini merupakan hasil yang jelek? Menindaklanjuti hasil ini maka perpusdes
melihat kembali tingkat kesalahan para peserta test dengan tingkat
kehadirannya. Hasilnya ditemukan korelasi bahwa kesalahan jawaban peserta lebih
didominasi pada ketidakhadiran pada waktu materi itu tidak dia ikuti.
Sebagai tinjauan ulang
bahwa menerapkan pembelajaran dengan model peserta didik tidak diperbolehkan
menulis cukup efektif untuk meningkatkan dan melatih konsentrasi dan mengasah
kecerdasan peserta didik pada usia anak-anak. Tetapi hal ini juga perlu
didukung dengan pemberian materi berupa print out agar peserta didik dapat
mempelajari lagi di rumah agar hasil yang didapat lebih maksimal.
Sementara untuk
meningkatkan mental, kepercayaan diri sangat perlu sering dihadapkan pada kegiatan
di luar kegiatan pembelajaran biasa. Misal kegiatan lomba membaca puisi di
depan umum atau seperti yang pernah kami lakukan yaitu dengan dihadirkan dan
tampilkan mereka dalam kegiatan perpuseru seperti stackholder meeting.
Ke depan harapannya
bahwa Perpusdes Tondo Maos mampu mendukung mencetak hasil prima dari lulusan
lembaga pendidikan yang ada di Desa Tondowulan dan peserta didik lembaga
pendidikan lain yang dari Desa Tondowulan agar yang selama ini mengalami
ketertinggalan masalah teknologi informasi dan komunikasi serta rasa minder
yang mereka alami di luar tidak terjadi lagi.
Untuk pembaca yang peduli dengan model pembelajaran,
ini mungkin suatu ide awal untuk bahan bagi penelitian lanjutan. Ayo kita
kembangkan!
Penulis
Untung
(PIC dan Tutor di
Perpusdes Tondo Maos)
Langganan:
Postingan (Atom)
-
Sumber daya manusia merupakan titik awal dalam peningkatan layanan kepada masyarakat (pengunjung perpustakaan). Ini merupakan hal poko...
-
Kepala SDN Tondowulan 1, Ibu Sunanik, sangat mendukung adanya perpustakaan desa yang saat ini masih satu lokasi dengan kantor Pemde...
-
Nama yang diberikan orang tua kita, baik diterima atau tidak, memiliki makna yang diharapkan mampu terealisasikan dalam kehidupan kita...