Senin, 18 September 2017

MEMBANGUN KEPERCAYAAN DIRI DAN KONSENTRASI BAGI ADIK DIDIK

Perpusdes Tondo Maos berada di Desa Tondowulan Kecamatan Plandaan Kabupaten Jombang. Sebuah desa yang baru memiliki sarana pendidikan dasar. Belum ada sekolah tingkat menengah atas. Dan lingkungan pendidikan yang belum memiliki fasilitas teknologi informasi dan komunikasi yang dapat diakses oleh peserta didik. Hal ini memberikan semangat bagi pengelola Perpusdes Tondo Maos untuk mengadakan kegiatan Pelatihan Komputer Dasar bagi peserta didik yang saat ini duduk di kelas lima hingga kelas tujuh.


Dasar lain yang sangat memberikan semangat adalah tingkat perkembangan kecerdasan anak perlu dibangun sejak dini. Kekuatan mental perlu dipupuk dan dikembangkan. Sejak dini sudah seharusnya untuk diajarkan bagaimana berkonsentrasi pada satu kegiatan agar proses tranformasi ilmu lebih besar terserap. Sehingga bukan saja kami menitikberatkan pada tranformasi keilmuan tentang komputer tetapi kami juga merambah pada pendidikan mental.
Maka pada pertengahan Juni, Perpusdes Tondo Maos menyebarkan pengumuman kepada masyarakat secara umum dan melakukan advokasi ke dunia pendidikan terutama ke Kepala SDN Tondowulan 1 dan SDN Tondowulan 2. Sedangkan media sosial yang kami gunakan untuk penyebaran informasi yaitu facebook melalui akun Perpusdes Tondo Maos. Hasil promosi ini berhasil menyerap 47 peserta didik yang terdiri atas : 23 peserta didik dari SDN Tondowulan 1, 17 peserta dari SDN Tondowulan 2, 3 dari SMPN Plandaan 2, 2 dari MI Nizhomiyah, 1 dari MTs Riyadlatul Fallah, dan 1 dari MTs Al-Ikhlas.
Mengawali persiapan kegiatan, pada tanggal 30 Juni 2017, peserta didik kami kumpulkan bersama untuk pembagian kelompok belajar, penggalian kemampuan dasar tentang komputer, dan kekuatan minat untuk belajar tentang komputer. Dalam pertemuan ini kami ketahui bahwa mereka, calon peserta didik komputer dasar tidak memiliki pengetahuan sama sekali tentang komputer dan juga tidak ada yang memiliki komputer atau laptop pribadi. Untuk memberikan motivasi kepada calon peserta didik, kami juga mengundang Mas Akro dan Mas Akmal (fasilitator Perpuseru Kabupaten Jombang).
Dengan memperhatikan tingkat pencapaian yang maksimal dan juga melakukan penelitian mengenai metode penyampaian, maka peserta didik yang berjumlah 47 adik-adik tersebut kami bagi dalam empat kelompok dengan pertemuan selama  dua jam setiap pertemuan per hari per kelompok. Dan pertemuan hanya sekali dalam satu minggu setiap kelompoknya.
Guna mencapai tujuan pembelajaran, pengelola Perpusdes Tondo Maos menggunakan metode Ceramah dan tanya jawab dengan dibantu media slide proyektor (aset milik pemdes yang berikutnya pengelolaannya diserahkan ke perpusdes). Materi yang diajarkan tentang komputer yaitu bagian-bagian komputer. Tentang Perangkat keras, perangkat lunak dan pemakai. Keseluruhan dijadwalkan dalam empat pertemuan materi dan satu pertemuan tes akhir untuk tingkat pencapaian dan koreksi terhadap sistem pembelajaran.
Apa yang kami lakukan selama pelatihan? Fleksibelitas merupakan proses pembelajaran yang kami terapkan. Pengelola perpusdes menanamkan fokus belajar dengan tidak memperkenankan peserta didik untuk menulis sama sekali tentang materi. Kami juga mengkondisikan suasana pembelajaran adalah suasana pertemanan dengan bermain contoh dan kasus. Hal ini pula untuk memperhatikan tingkat konsentrasi peserta didik. Tutor juga mengarahkan ke peserta untuk berani bertanya, berani menjawab, berani tampil menjelaskan. Hal ini untuk memupuk rasa percaya diri peserta didik. Dengan asumsi bahwa dengan seringnya diajak beraktivitas aktif maka mereka akan lebih memperhatikan penyampaian materi dan tentunya akan merasa malu jika saat disuruh berbicara tapi tidak mengerti. Bagi peserta didik yang lambat mengerti, tutor akan membimbing pada pemahaman dengan cara yang lebih sederhana.
Apa yang kami peroleh sebagai feedback kegiatan? Hasil dari perhitungan prosentase setelah post test diketahui bahwa 50 % dari 18 peserta test memperoleh hasil 60 ke atas. 22 prosen memperoleh nilai 55, dan 28 prosen peserta memperoleh nilai 50 ke bawah. Apakah ini merupakan hasil yang jelek? Menindaklanjuti hasil ini maka perpusdes melihat kembali tingkat kesalahan para peserta test dengan tingkat kehadirannya. Hasilnya ditemukan korelasi bahwa kesalahan jawaban peserta lebih didominasi pada ketidakhadiran pada waktu materi itu tidak dia ikuti.
Sebagai tinjauan ulang bahwa menerapkan pembelajaran dengan model peserta didik tidak diperbolehkan menulis cukup efektif untuk meningkatkan dan melatih konsentrasi dan mengasah kecerdasan peserta didik pada usia anak-anak. Tetapi hal ini juga perlu didukung dengan pemberian materi berupa print out agar peserta didik dapat mempelajari lagi di rumah agar hasil yang didapat lebih maksimal.
Sementara untuk meningkatkan mental, kepercayaan diri sangat perlu sering dihadapkan pada kegiatan di luar kegiatan pembelajaran biasa. Misal kegiatan lomba membaca puisi di depan umum atau seperti yang pernah kami lakukan yaitu dengan dihadirkan dan tampilkan mereka dalam kegiatan perpuseru seperti stackholder meeting.
Ke depan harapannya bahwa Perpusdes Tondo Maos mampu mendukung mencetak hasil prima dari lulusan lembaga pendidikan yang ada di Desa Tondowulan dan peserta didik lembaga pendidikan lain yang dari Desa Tondowulan agar yang selama ini mengalami ketertinggalan masalah teknologi informasi dan komunikasi serta rasa minder yang mereka alami di luar tidak terjadi lagi.
Untuk pembaca yang peduli dengan model pembelajaran, ini mungkin suatu ide awal untuk bahan bagi penelitian lanjutan. Ayo kita kembangkan!
Penulis
Untung

(PIC dan Tutor di Perpusdes Tondo Maos)

Jumat, 23 Juni 2017

TONDO MAOS : Nama Untuk Masa Depan

     Nama yang diberikan orang tua kita, baik diterima atau tidak, memiliki makna yang diharapkan mampu terealisasikan dalam kehidupan kita. Orang tua memberikan nama sangat berhati-hati karena menyangkut harapan dan/atau cita-cita. Dipercaya atau tidak bahwa nama, dalam hal khusus kehidupan masyarakat Jawa, merupakan beban yang diharapkan orang tua  mampu dipikul oleh sang anak.

Penyerahan Bantuan Tiga Unit Komputer dari Perpuseru Indonesia
     Perpustakaan Desa Tondowulan yang diberi nama TONDO MAOS pun tak luput dengan harapan pengelola perpustakaan. Harapan yang besar untuk berkembangnya perpustakaan desa. Tidak salah jika TONDO yang ada di depan merupakan bagian dari nama desa ini sendiri, Tondowulan. Namun pengelola tidak saja memberikan nama itu hanya sekadar penggalan dari nama desa.
    Kata TONDO merupakan bagian dari bahasa Jawa yang jika  di-Bahasa Indonesia-kan ialah "tanda". Dalam terjemahan kamus besar Bahasa Indonesia memiliki makna :
1. yang menjadi alamat atau yang menyatakan sesuatu
2. gejala
3. bukti
4. pengenal; lambang
5. penunjuk
Berdasar hal tersebut dalam penerapannya terhadap keberadaan perpustakaan desa ini yang menitikberatkan pada aktivitas, kegiatan, kerja, aktif maka perpustakaan ini mampu memberikan sesuatu bukti terhadap apa yang telah dilakukan.
     Kata MAOS juga merupakan bagian dari bahasa Jawa yang menurut kami bilas di-Bahasa Indonesia-kan berarti "MEMBACA" bukan "Baca". Maos merupakan kegiatan aktif bukan pasif. Dalam kamus besar Bahasa Indonesia "membaca" diartikan sebagai berikut :
1. melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis (dengan melisankan atau hanya dalam hati)
2. mengeja atau melafalkan apa yang tertulis
3. mengucapkan
4. mengetahui, meramalkan
5. memperhitungkan; memahami
     Apa yang pokok dalam hal uraian di atas dari kata membaca yang kami ambil sebagai harapan yaitu proses peningkatan pengetahuan dan pemahaman para pemustaka. Bahwa seseorang menjadi tahu, paham itu berdasar dia itu melihat baik itu ke bacaan yang berupa buku atau pengalaman keseharian maupun menjelajah dunia maya.
     Hidup tanpa kebersamaan akan terasa makan hati pisang. weh la dalah membuat perumpamaan kok miskin sekali. Maka dalam pandangan pengelola, penggagas nama "tondo maos" diharapkan ialah pemustaka memperoleh pengetahuan dan paham tentang pengetahuan tersebut. Sehingga dia memberikan bukti pembeda dengan yang lainnya. 
Penulis (kanan) bersama Babinsa Desa Tondowulan

     Bila dikaitkan dalam kehidupan nyata pribadi yang telah melalui proses tersebut secara emosional dia lebih bijak menyikapi masalah, secara materi ia diharapkan lebih kreatif dalam mengelola materinya, secara kekuatan ia merupakan pribadi yang mampu menggalang komunitas demi kemajuan dan peningkatakan kualitas hidup di masyarakatnya.
     Semoga dalam perkembangannya PERPUSDES TONDO MAOS mampu mewujudkan cita-citanya terutama dalam peningkatan kualitas kehidupan masyarakat di Desa Tondowulan pada khususnya dan masyarakat Jombang pada umumnya. Insya Allah. (MbahUnt).

Selasa, 20 Juni 2017

Buka Bersama : Sosialisasikan Perpusdes Kepada Karang Taruna

Bpk Wijonarko sampaikan program desa
    Senin, 19 Juni 2017 bertempat di Perpusdes Tondo Maos, organisasi pemuda Karang Taruna Desa Tondowulan mengadakan acara berbuka bersama pihak Pemerintah Desa Tondowulan yang dihadiri oleh Bapak Wijonarko (Kepala Desa) berserta istri (Bu Yatini), perangkat Desa dan anggota dan pengurus Karang Taruna Desa Tondowulan. Kegiatan mulai pukul 17.00 hingga menjelang sholat tarawih.

Anggota Karang Taruna
     Dalam kesempatan ini, Bapak Wijonarko menyampaikan tentang kegiatan desa yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat. Kegiatan Sedekah Dusun Mambang dan Panasan yang akan dilaksanakan pada tanggal 4 Juli 2017 dan persiapan peringatan HUT Bangsa Indonesia bulan agustus nanti. Kepala Desa Tondowulan berpesan kapada para pemuda untuk dapatnya menyajikan kreatifitas yang baru apalagi untuk tahun ini kegiatan tersebut didukung dana yang memadai.
Kades menikmati menu buka bersama
     Setelah selesai sholat Maghrib kegiatan berlanjut dengan berbincang santai. Kesempatan ini digunakan oleh Saudara Sunarti, pengelola Perpusdes Tondo Maos, menyampaikan program-program yang ada di perpustakaan desa. Sunarti menyampaikan bahwa kegiatan perpusdes tidak hanya saja dalam hal pelayanan peminjaman dan baca buku. Tetapi juga menyangkut tentang teknologi dan informasi komunikasi yang berkaitan erat dengan jaringan internet. Perpusdes Tondo Maos telah memiliki fasilitas jaringan internet dan ini dapat dipergunakan dengan sebaik-baiknya oleh pemuda karang taruna. 
Peserta menikamati menu 


    Selain itu Saudara Sunarti juga mengharapkan bahwa pemuda menjadi pioner dalam memunculkan IKM baru dan pengembangan IKM yang ada di Dusun Mambang pada khususnya dan Desa Tondowulan pada umumnya. Bahwa dalam program pemerintah yang mencanangkan one village one product dapat berkembang di Desa Tondowulan. Dalam hal ini Perpusdes Tondo Maos memberikan fasilitasi untuk berkembangnya IKM. Dan pemuda dapat menjadi pelopor dalam pemunculan dan pengembangan IKM di desa.

Selasa, 30 Mei 2017

Kepala Desa Salurkan Dana Sosial



Sabtu, 27 Mei 2017, bertempat di Balai Desa Tondowulan menyalurkan Dana Sosial dari Dana Bagi Hasil BKAD Plandaan. Kegiatan yang berjalan dengan lancar ini diperuntukkan kepada 80 (delapan puluh) pemanfaat rumah tangga miskin (kurang mampu) di Desa Tondowulan. Kepala Desa Tondowulan (Bpk. Wijonarko) didampingi oleh Bu Kades (Bu Yatini) menyerahkan Dansos yang dirupakan dalam bentuk kemasan sembako.

Kegiatan yang merupakan peralihan dari program PNPM Mandiri, pada tahun ini menyalurkan 80 kemasan semabko yang berisi beras 3kg, gula pasir 2kg, minyak goreng 1kg, kecap 1 botol dan mie instan 2 bungkus dengan anggaran sebesar Rp. 6.500.000,- (enam juta lima ratus ribu rupiah). Dalam penetapan calon penerima dansos Kepala Desa memerintahkan kepada KPMD untuk berkoordinasi dengan kepala dusun, dan mewanti-wanti agar penentuan penerima tidak menimbulkan masalah selanjutnya.



Dalam sambutannya, Kepala Desa menyampaikan bahwa bingkisan yang kecil ini semoga bermanfaat untuk meringankan beban sesaat. Kami tidak dapat membantu yang lebih basar lagi pada tahun ini. Semoga tahun depan dapat lebih besar dan dengan pemanfaat yang lebih banyak lagi. (mbahuntung)

Rabu, 19 April 2017

Seleksi Perangkat Desa Se-Kab. Jombang Selesaikan Tahap Tes Tulis dan Wawancara

Pelaksanaan pengisian perangkat desa serentak se-kabupaten Jombang yang dimulai tanggal 5 April 2017 sampai malam ini sudah sampai pada tahap wawancara kepala desa yang dilaksanakan di desa masing-masing pada hari Rabu, 19 April 2017.
Para peserta Tes Tulis di GOR Jombang

Bapak Bupati Jombang Sampaikan pesan kepada semua pihak agar Seleksi Perangkat Desa Serentak sukses
Pada kesempatan pembukaan tes tulis yang diadakan kemarin (Selasa, 18/4/2017) di GOR Jombang, Bapak Dr. Ec. H. Nyono Suharli Wihandoko, Bupati Jombang menyampaikan bahwa peserta pengisian perangkat serentak se kab. Jombang sebanyak 2.207 orang dan yang dibutuhkan sesuai lowongan hanyalah 642. Oleh karena itu hanya yang terbaik yang diterima. Beliau menyampaikan pesan bahwa peserta selainnya berusaha dengan belajar juga harus diiringi dengan do'a. 
Selain itu, Bapak Bupati Jombang juga menyampaikan pesan kepada panitia seleksi agar berlaku jujur dan transparan. Dan sangat berharap bahwa soal ujian tidak terjadi kebocoran.

Hari ini, Rabu, 19/4/2017, Tim Seleksi Tingkat Desa Tondowulan mulai pukul 09.00 melaksanakan rentetan kegiatan wawancara kepala desa. Dalam sambutannya Kepala Desa Tondowulan, Bapak Wijonarko, menyampaikan kepada semua pihak agar menjaga ketertiban dan mematuhi tata tertib serta tidak ada yang membuat ketidaktentraman. 

Desa Tondowulan pada tahun 2017 ini membutuhkan dua tambahan perangkat baru. Satu orang untuk jabatan Kepala Urusan Perencanaan dan satu jabatan untuk Kepala Dusun Mambang. Jabatan Kaur Perencanaan menerima pendaftar sebanyak tiga orang. Namun dalam tahap berikutnya yang mengikuti tes tulis dan wawancara hanya dua orang yaitu saudara Andik dan Son Feri Sulistiarso. Sementara untuk jabatan Kepala Dusun Mambang menerima dua pendaftar dan keduanya mengikuti proses sampai saat ini. Kedua peserta seleksi untuk jabatan Kepala Dusun Mambang yaitu saudara Nur Wahyudi dan Edy Mujiono.

Peserta Seleksi pose bersama Tim Seleksi dan Tiga Pilar

Bapak Wijanarko sampai sambutan pada tahap Wawancara
Pada pukul 10.45 kegiatan wawancara selesai dan bersamaan dengan itu Tim Seleksi Tingkat Desa mendapat kunjungan dari Muspika Plandaan yang terdiri atas Camat Plandaan, Koramil Plandaan dan Polsek Plandaan. Dalam pertemuannya, Ibu Wiwik Mardiyanti, Camat Plandaan, menanyakan tentang situasi kondisi selama proses wawancara. Harapan Bu Wiwik agar proses ini berjalan dengan sukses. (@mbahuntung).

Senin, 17 April 2017

Perpustakaan : Pilihan Tujuan dan Hiburan

Perpustakaan yang sudah mengalami perubahan dari tempat membaca buku, koleksi buku menyebar sebagai pelayanan informasi teknologi dan komunikasi. Dalam perpustakaan dapat menperoleh apapun sumber berita atau ilmu dengan daring. Sesuai dengan kebutuhan, hoby, pemustaka. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi pengelola perpustakaan, pustakawan, agar tujuan utama untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat (pemustaka) lebih baik.

Keseimbangan antara tujuan perpustakaan dan hiburan pemustaka?
 Tidak dapat dipungkiri bahwa masyarakat dalam kehidupan sehari-hari sangat mungkin sudah banyak mengalami tekanan hidup. Emosi, perasaan baik dalam kehidupan rumah tangga, lingkungan kerja, lingkungan sekolah, lingkungan sekitarnya memberikan andil besar dalam tekanan batin, stres. Maka penyeimbang emosi sangat dibutuhkan. Bagi masyarakat terutama yang dekat dengan perpustakaan, utamanya perpustakaan yang ikut dalam program perpuseru, menjadi pilihan sederhana untuk mencari hiburan, penyeimbang emosional. 

Apakah hal ini suatu kesalahan pengelola perpustakaan apabila membiarkan pengunjung, pemustaka, ingin memperoleh hiburan? Suatu kondisi yang mestinya mendapat tanggapan bijak dari pustakawan. Dalam hal ini Perpusdes Tondo Maos dengan mempertimbangkan sosial budaya masyarakat Desa Tondowulan mengambil jalan membiarkan hal ini terjadi. Bukan tanpa alasan bahwa saat ini pemustaka sangat sepi. Maka pembiaran awal adalah salah satu pilihan untuk menarik minat pemustaka meramaikan perpustakaan. 

Kedua, bahwa pemustaka dalam kehadirannya pun tidak melulu mencari hiburan melalui youtube umpamanya. Bahwa pemustaka sekarang tidak hanya datang sebagai pembaca buku, tetapi sebagai penyimak (menonton dan mendengarkan) yang dibutuhkannya. Pemustaka lebih senang mencari sumber ilmu dengan cara menyimak daripada membaca. Dan salah satu sumber itu dapat diperoleh dari youtube. 


Bagaimana dengan tujuan perpustakaan? Menjadi kewajiban pustakawan nantinya, dalam situasi yang tepat, untuk mengarahkan kembali tujuan keberadaan perpustakaan. Perpustakaan memberikan fasilitas untuk menambah ilmu pengetahuan. Setidaknya memulai langkah dengan mengurangi keseringannya dalam mencari hiburan. Bisa jadi mengarahkan ke hiburan yang menambah ilmunya, kebutuhannya. Mengarahkan pada kepentingan untuk meningkatkan taraf hidupnya. Semoga berhasil baik!!! (@mbahuntung).
#membacadenganilmu
#daringdenganseimbang

Sabtu, 15 April 2017

Pembelokan Sejarah Islam, Sebuah Ulasan Singkat

Ayooo... Weekend berdiskusi.
Membudayakan membaca...... 😁
sejarah yang selama ini kita ketahui:
1. Islam masuk ke nusantara abad ke 13 masehi yang dibawa para pedagang dari gujarat, India.
ini dikenal sebagai Teori Gujarat yang berasal dari Snouck Hurgronje, seorang orientalis yang ditugaskan VOC untuk meneliti Islam Nusantara demi kepentingan penjajah.

Faktanya: Islam masuk ke Nusantara pada abad ke 7 Masehi, di bawa oleh para pedagang Arab, langsung dari Mekkah. Teori ini dinamakan Teori Mekkah dan di dukung oleh banyak bukti arkeologis dan literatur, salah satu temuan adalah banyak arkeolog yang menyebutkan di tahun 674 M telah berdiri satu kampung Islam di pesisir barat Sumatera Utara yang bernama Barus. Bahkan pada tahun 718 M, seorang raja Kerajaan Budha Sriwijaya bernama Sri Indrawarman masuk Islam, walau kemudian digantikan kembali oleh raja yang beragama Budha.


Sumber:
♫ Prof. Dr. HAMKA ; Dari Perbendaharaan Lama; Pustaka Panjimas;cet.III;Jakarta;1996; Hal.4-5.
♫ Peter Bellwood, Prasejarah Kepulauan Indo-Malaysia, Gramedia, 2000. judul asli "Prehistory of the Indo-Malaysian
Archipelago",Academic Press, Sidney, 1985.
♫ lbid, hal.355.
♫ G.R Tibbetts, Pre Islamic Arabia and South East Asia, JMBRAS,19 pt.3, 1956, hal.207.
Penulis Malaysia, Dr. Ismail Hamid dalam "Kesusastraan Indonesia lama Bercorak Islam" terbitan Pustala Al-Husna, Jakarta, cet.1,1989mhal.11 juga mengutip Tibbetts.
♫ M Yusuf Jamil; Tawarikh Raja-raja kerajaan Aceh, hal.47-48.

Sejarah yang selama ini kita ketahui:
2. Snouck Hurgronje merupakan peneliti Islam Belanda yang masuk Islam dan belajar di Mekkah, mengganti namanya dengan Abdul Gaffar.
 Faktanya:  Snouck Hurgronje tidak pernah masuk Islam. Dia hanya berpura-pura sebagai muslim. saat meninggal, Hurgronje dikuburkan di pemakaman Umum Leiden
sumber: Christiaan_Snouck_Hurgronje
♫ http://www. islamineurope. net/
♫ Drs.Ridwan Saidi & Rizki Ridyasmara; Fakta dan Data Yahudi di Indonesia, Dulu dan Kini;Khalifa, 2006.
♫ Prof.Dr.Ahmad Abdul Hamid Ghurab;Ru'yah Islamiyyah li al-Istisyraq, Al-Murtada al-islami;London, cet.kedua,1411 H,hlmn 59.

Sejarah yang selama ini kita ketahui:
3. kerajaan pertama di Nusantara adalah kerajaan hindu Tarumanegara yang berdiri pada abad ke-4 Masehi di Jawa Barat
Faktanya: Kerajaan pertama di Nusantara adalah Kerajaan Salakanagara yang berdiri pada abad ke-1 Masehi di pesisir utara jawa barat. Salakanagara bukan kerajaan Hindu, melainkan menganut kepercayaan lokal yakni pemujaan terhadap roh leluhur.
sisa-sisa kepercayaan ini masih terdapat hingga kini di beberapa golongan masyarakat Kranggan, Pondok Gede, Bekasi, walau mereka secara resmi telah beragama Islam.
Sumber: ♫ Ridwan Saidi,dalam seminar"Pengembangan pelestarian Budaya Betawi", 6 Oktober 2001, TAman Ismail Marzuki, Jakarta.
♫ Sugiman MD; jakarta, Dari Tepian Air ke Kota Proklamasi".
♫ Ridwan Saidi; Tinjauan Kritis Penyebaran islam di jakarta, Kepercayaan Penduduk krajan Merin Salakanagara awal abad masehi di Bekasi; Makalah Seminar "meluruskan Sejarah Islam di Indonesia", IKIP Muhammadiyah; Jakarta,2008.
♫ Uka Tjandarasasmita; Jakarta raya dan sekitarnya, Dari Zaman Pra sejarah Hingga Kerajaan Pajajaran;1977

Sejarah yang selama ini kita ketahui:
4.Kerajaan-kerajaan Islam di Nusantara merupakan kerajaan-kerajaan kecil dan tidak punya pengaruh
Faktanya: Kerajaan-kerajaan Islam di Nusantara merupakan kerajaan-kerajaan besar, bahkan luas kekuasaan dan pengaruh politisnya melebihi imperium kerajaan Majapahit. Salah satunya adalah Kerajaan Aceh Darussalam yang menyatukan diri dengan Kekhalifahan Islam Turki Utsmaniyah yang luas wilayah kekuasaannya terbilang benua. Bahkan jazirah Al-Mulk juga masuk dalam wilayah kekhalifahan Turki Utsmaniyah.
sumber:
♫ Farooqi,"Protecting the Routhers to Mecca".hal.215-216
♫ Azyumardi Azra,"Jaringan Ulama Timur Tengah dan Kepulauan Nusantara Abad XVII dan XVIII", edisi revisi jakarta 2004,h.44
♫ Metin Innegollu,"The early Turkish-indonesian Relation,"dalam Hasan M.Ambary dan Bachtiar aly (ed.),Aceh dalam Retrospeksi dan RefleksiBudaya Nusantara, (Jakarta:Informasi Taman Iskandar Muda,tt),hal.54.

Sejarah yang selama ini kita ketahui:
5. Invasi penjajah Portugis, Spanyol, lalu Belanda ke Nusantara tidak ada kaitannya dengan penyebaran misi Salib. Penyebaran agama Kristen dilakukan dengan damai penuh cinta kasih.
Faktanya: Invasi penjajah Portugis,Spanyol dan Belanda ke nusantara terkait erat dengan penyebaran misi Salib. Dilakukan dengan jalan, kekerasan, pembantaian, pembunuhan dan sebagainya. Hal ini diakui sendiri oleh banyak sejarawan Barat.
Sumber:
♫ Diterjemahkan oleh Grasindo menjadi "katolik di masa revolusi Indonesia";1999.
♫ Misi adalah penyebaran Iman katolik Roma ke seluruh dunia (Jan Bank;h.1)
♫ Bernard H.M. Vlekke; Nusantara, A History of Indonesia (1961)
♫ bastin & Benda 1968:93;Benda 1958:10-11;Schrieke 1955: 7-36)
♫ Bank;h.6
♫ bank h.7

Sejarah yang selama ini kita ketahui:
6. Kerajaan Aceh Darussalam tidaklah besar dan pengaruhnya juga tidak sampai meluas melebihi wilayah Asia Tenggara.
Faktanya: Pengaruh politis dan ekonomi Kerajaan Aceh Darussalam sangat besar bahkan mendunia. Wilfred Cantwell Smith dalam "islam in Modern History" menyatakan Aceh merupakan salah satu dari lima besar kekuatan Islam dunia pada masanya.

Kelima besar itu adalah:
a. Kekhalifahan Turki Utsmaniyah
b. Kerajaan Maroko di Afrika Utara
c. Kerajaan Isfahan di Timur Tengah
d. Kerajaan Islam Mughol di anak benua India
e. Kerajaan Aceh Darussalam di Asia Tenggara

Sumber:
♫ M.Sunanto; Sejarah Peradaban Islam Indonesia; Rajaali Press, 2005;h.133- 134.
♫ Ali Muhammad Ash-Shalabi, Bangkit dan Runtuhnya Khilafah Utsmaniyah (Terj), Pustaka Al kautsar,2003, 258-259.

Sejarah yang selama ini kita ketahui:
7. Walisongo merupakan 9 tokoh penyebar Islam yang memiliki kesaktian tingkat tinggi sehingga mampu melakukan hal-hal yang di luar akal sehat manusia.
Faktanya: Walisongo merupakan nama Dewan Syuro penyebar Islam di Jawa yang awalnya berasal dari luar Nusantara. Cewan Syuro, ini berganti-ganti personelnya sebanyak 5 kali. Para anggotanya merupakan ulama terpilih yang memiliki pengetahuan agama yang dalam dan juga menguasai berbagai ilmu-ilmu duniawi.Dalam menyebarkan Islam, Dewan Syuro Walisongo tidak mencampurkannya dengan kesyirikan dan khurafat seperti yang banyak ditulis orang dalam cerita-cerita.
Sumber:
♫ SQ.Fatini;Islam comes to malaysia;singapore,MSRI,1963
♫ Ibnu batutah;Kitab kanzul'Ulum.
♫ diterjemahkan oleh KPG menjadi "Nusantara:Sejarah Indonesia".2008

Sejarah yang selama ini kita ketahui:
8.Ambon dan Maluku adalah wilayah Kristen.
Faktanya: Ambon dan Maluku merupakan wilayah muslim. Islam datang disini 2,5 abad lebih dahulu ketimbang katolik dan 3,5 abad lebih dahulu sebelum Protestan. Istilah Maluku sendiri berasal dari bahasa Arab "al-Mulk" yang berarti "Tanah Para Raja". Ibnu Batutah menyebutkan "jazirah Al-Mulk". Wilayah Maluku hingga Kepala Burung Papua bahkan menjadi bagian paling timur wilayah Kekhalifahan Islam Turki Utsmaniyah.
Sumber:
♫ Robert Dick-Read;The Phantom of Voyagers,Evidence Of Indonesian Settlement in Africa in Ancient Times;2005
♫ Lihat; Departemen agama RL,Tarikh Islam;Sejarah dan kebudayaan Islam,1986

Sejarah yang selama ini kita ketahui:
9. Orang Betawi berasal dari budak yang diimport oleh VOC belanda dari berbagai suku bangsa

Faktanya: Orang Betawi sudah mendiami wilayah yang sekarang disebut jakarta jauh sebelum Portugis dan Belanda datang.
Bahkan pada tahun sebelum masehi. kerajaan pertama nusantara, Salakanagara (100 M), merupakan kerajaan di mana masyarakatnya merupakan nenek moyang kaum Betawi.
sumber:
♫ Ridwan Saidi,dalam seminar"Pengembangan pelestarian Budaya Betawi", 6 Oktober 2001, TAman Ismail Marzuki, Jakarta.
♫ Sugiman MD; jakarta, Dari Tepian Air ke Kota Proklamasi".

Sejarah yang selama ini kita ketahui:
10. Fatahillah adalah orang pertama yang mengislamkan jakarta

Faktanya: Orang pertama yang mendakwahkan Islam di Betawi adalah Syekh Quro yang membangun pesantren di Karawang, di bantu oleh ulama-ulama lain seperti Datuk Ibrahim, Datu Biru, dan yang lainnya.
Sumber:
♫ Menurut Ridwan,cempa adalah Pattani, Thailand selatan.karena pada abad tersebut sudah berdiri kerajaan melayu islam.Perkiraan orang jika cempa itu kamboja sama sekali tidak berdasar.
♫ Ridwan Saidi; ibid.

Sejarah yang selama ini kita ketahui:
11. Nama asli Patimura adalah Thomas Matulessy, lahir di Saparua dan beragama Kristen.
Faktanya: Patimura adalah marga Muslim Ambon. Nama asli Patimura adalah ahmad Lussy, lahir di Bacan. Dia adalah seorang bangsawan dari Kerajaan Islam sahulau. Sosok Thomas Matulessy merupakan tokoh khayalan yang tidak ada pembuktiannya secara valid.Perlawanan terhadap Belanda di Maluku dikobarkan umat dan tokoh islam, orang-orang non-muslim kala itu menjadi kakitangan dan sekutu penjajah.
sumber:
♫ Ahmad Mansur Suryanegara;Menemukan sejarah wacana Pergerakan Islam di Indonesia;Mizan;1995
♫ Meluruskan Sejarah kapitan Ahmad "patimura" Lusy; Swaramuslim.com;8 juni 2004
sejarah yang selama ini kita ketahui:
12.Perang Jawa (1825-1830) yang dikobarkan Pangeran Diponegoro disebabkan kemarahan Diponegoro atas ulah Belanda mematok tanah miliknya.
Faktanya: Pematokan tanah milik Diponegoro hanyalah pemicu perlawanan. Sebelum itu Diponegoro yang sejak anak-anak didik Islam dengan lurus dan ketat, sehingga lebih suka berdekatan dengan rakyat jelata ketimbang hidup di keraton, telah memendam amarah terhadap Belanda yang semua tindakannya menyakiti dan menyengsarakan rakyat kecil.
sumber:
♫ Bernard HM. Vlekke; Nusantara, Sejarah Indonesia; KPG, 2008;h..322.

Sejarah yang selama ini kita ketahui:
13. Si Singamangaraja XII adalah Raja Batak yang beragama Palbegu, agama leluhur orang Batak.
Faktanya: Si Singamangaraja XII adalah seorang Muslim yang taat. Cap kerajaan dan benderanya sarat dengan ornamen Islam.
Bahkan peperangannya melawan Belanda dibantu oleh kerajaan Islam Aceh Darussalam dan Kerajaan Islam Minangkabau.
sumber:
♫ Bernard HM. Vlekke; Nusantara, Sejarah Indonesia; KPG, 2008;h..322.
♫ J.H.Meerwaltd,1993,h.111 dan Solichin Salam, 1965, h.50.

Penulis : Orka Ikm Mart Jombang

Kamis, 13 April 2017

Tondo Maos, Minim Sarana Dengan Cita-cita Selangit

Pada zaman global sekarang, pendidikan merupakan sesuatu yang penting. Karena pendidikan merupakan akar dari peradaban sebuah bangsa. Pendidikan sekarang telah menjadi kebutuhan pokok yang harus dimiliki setiap orang agar bisa menjawab tantangan kehidupan.Untuk memperoleh pendidikan, banyak cara yang dapat kita capai. Di antaranya melalui perpustakaan. Karena di perpustakaan berbagai sumber informasi bisa kita peroleh, selain itu banyak juga manfaat lain yang dapat kita peroleh melalui perpustakaan. Dengan perkembangan teknologi, maka perpustakaan pun memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan pelayanan ke pemustakanya.



Desa Tondowulan adalah salah satu desa yang memiliki perpustakaan. Pada tahun 2017 ini, Perpustakaan Desa Tondo Maos Desa Tondowulan digandeng oleh Perpuseru Indonesia untuk menjalankan program perpuseru. Dengan prioritas memberdayakan perpustakaan yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi. Tujuan utama tentunya meningkat kualitas hidup masyarakat.

Keberadaan Perpusdes Tondo Maos saat ini sangat minim. Pertama, jangankan gedung punya sendiri, ruanganpun masih sangat kecil. Ruangan masih bersatu dengan kantor Pemerintah Desa. Oleh Kepala Desa, sekarang diberikan ruangan dengan ukuran tiga meter kali empat meter. 

Kedua, Buku. Perpusdes Tondo Maos sampai saat ini hanya memiliki koleksi buku dari bantuan Perpustakaan Propinsi Jawa Timur. Dari sisi isi buku, koleksi perpusdes Tondo Maos lebih dominan pada ilmu terapan, seperti pertanian, perikanan. Ilmu agama dan pengetahuan umum. Dan sangat kurang tentang dunia pendidikan untuk usia anak sekolah. 

Ketiga, sumber daya manusia yang masih nol. Dari tujuh orang pengelola harian tidak ada satupun yang memiliki latar belakang pendidikan tentang perpustakaan. Paling tinggi hanya lulusan SLTA. SDM yang memiliki pengetahuan tentang IT hanya satu orang yang memiliki kemampuan boleh dikatakan cukup. Dua orang lainnya sedang menuju cukup. Sementara yang empat orang masih belum kenal (kecuali diperkenalkan kemarin saat mengikuti pelatihan TIK). Bahkan dengan gawai pun masih baru mengenal.

Keempat, Masyarakat. Bukan mudah mengubah kesan masyarakat terhadap perpustakaan. Yang secara klasik tetap dan terus berhubungan dengan buku dan buku. Kegiatan di perpustakaan hanyalah membaca dan membaca. Selain itu juga memiliki tantangan dengan dunia usaha warkop wifi, warkop dengan fasilitas free wi-fi. Perpusdes Tondo Maos bersebelahan dengan warkop wi-fi. Dengan keberadaan Perpusdes Tondo Maos yang memiliki jaringan wi-fi seakan kami dianggap sebagai penghambat sumber penghasilan mereka.


Dengan kondisi seperti di atas, kami pengelola Perpusdes Tondo Maos bukannya lemah motivasi. Tetapi hal tersebut memberikan kami semangat untuk maju dan berkembang. Tantangan dan rintangan adalah semangat untuk maju terus dan berkelanjutan. Tiada ada jalan usaha ke keberhasilan itu tanpa hambatan, tetapi dengan adanya itu membuat kita berhati-hati dalam memilih metode. Yang pada akhirnya berharap hasil positif bahwa perpusdes Tondo Maos yang berada di Desa Tondowulan mampu meningkatkan kualitas hidup masyarakat, terutama masyarakat desa Tondowulan meskipun tak menutup untuk peluang bagi masyarakat di desa sekitar Desa Tondowulan. (@mbahuntung).

Rabu, 12 April 2017

Kepala SDN 1 Dukung Perpustakaan Desa Tondowulan


Kepala SDN Tondowulan 1, Ibu Sunanik, sangat mendukung adanya perpustakaan desa yang saat ini masih satu lokasi dengan kantor Pemdes Tondowulan. Demikian kesan yang didapat dari pengelola perpustakaan desa Tondo Maos saat berkunjung ke kantornya pada tanggal 4 April 2017 lalu. 
Ibu Sunanik, Kepala SDN Tondowulan 1 beri acungan jempol ke perpusdes Tondo Maos

Kedatangan pengelola mengawali pembicaraan tentang keberadaan perpustakaan desa yang ingin bangkit dari mati surinya. Dan menyampaikan bahwa perpustakaan desa sekarang mempunyai program perpuseru yang juga ditandai dengan diterimanya tiga unit komputer dari perpuseru Indonesia. Pengelola juga menyampaikan bahwa sumber ilmu saat ini telah berkembang pesat dan itu tidak terbatas dari sumber buku tetapi juga dapat diperoleh dari dalam jaringan (online, daring). 

Dalam pembicaraanya, Bu Sunanik berjanji akan menyusun jadwal masing-masing kelas untuk dapat memanfaatkan fasilitas yang ada di Perpusdes Tondo Maos. Dan beliau menyambut baik akan program perpuseru di Desa Tondowulan dan memberikan semangat kepada Perpusdes Tondo Maos yang menjadi "pilot project" perpuseru di Kabupaten Jombang. 


Usaha awal pendekatan yang bukan hanya untuk kegiatan sesaat tapi kami pengelola perpustakaan ada kebersinambungan kegiatan. Bahkan jika nantinya didapatinya manafaat lebih maka tidak menuntup kemungkinan dibukanya kegiatan-kegiatan yang sangat dibutuhkan oleh peserta didik. Semoga ke depannya ditemukan ide-ide baru kerja sama antara dunia pendidikan dengan perpustakaan desa, khususnya dengan program perpuseru ide makin berkembang dan fasilitas untuk mencapai tujuan kegiatan tersedia. (@mbahuntung)

Minggu, 09 April 2017

Peningkatan SDM, Perpusdes TONDO MAOS Ikuti Pelatihan TIK

     Sumber daya manusia merupakan titik awal dalam peningkatan layanan kepada masyarakat (pengunjung perpustakaan). Ini merupakan hal pokok yang perlu disadari oleh pengurus perpustakaan (pustakawan). Sadar dengan hal tersebut dan mengetahui betul tentang kualitas SDMnya, maka Perpusdes TONDO MAOS besok (10/4/2017) mengirimkan pustakawannya mengikuti pelatihan Teknologi Informasi dan Komunikasi Dasar Untuk Perpustakaan Desa di Perpustakaan Mastrip Jombang.
    Perlu diketahui bahwa Desa Tondowulan dalam pengelolaan perpustakaan masih tergolong baru. Ditambah permasalahan bahwa pengelolanya bukanlah orang-orang yang paham tentang perpustakaan. Pada tahun 2014 mendapatkan bantuan hibah buku dari propinsi Jawa Timur yang pengelolaannya diserahkan kepada PKK Desa Tondowulan. Dalam perkembangannya, perpustakaan Desa Tondowulan seakan "hidup segan mati tak mau". 
     Semua bukan tanpa sebab. Permasalahan begitu komplek. Terutama dalam hal sarana prasarana yang sangat kurang menunjang. Tidak hanya itu, SDM pun masih banyak kendala. Berawal ingin meningkatkan kualitas baik sarana dan prasarana, pada tahun ini bekerja sama dengan perpuseru Indonesia, maka kekuatan kami guna meningkatkan SDM Pustakawannya menjadi sangat kuat. Beban berat lagi tertanam dalam pundak pustakawannya. Karena ini merupakan Pilot Project di Kabupaten Jombang. Dengan beban berat itu maka kami berusaha untuk selalu meningkatkan SDM.
    Pertama, kami mengirimkan Pustakawan Perpusdes TONDO MAOS untuk mengikuti pelatihan Strategi Pengembangan Perpustakaan Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi pada tanggal 29 Maret 2017 s.d 1 April 2017 di tempat yang sama.
     Perpusdes TONDO MAOS jelas sangat berharap hasil yang positif dari semua pelatihan yang diikutinya. Semua demi tujuan meningkatkan kualtitas hidup masyarakat, khususnya masyarakat Desa Tondowulan.


Keseruan Bermain Brica Terbang